Pages

09 Maart 2015

Sholat Sunnah dan macamnya menurut empat imam Madzhab



Ilmu Fiqh adalah ilmu yang mempelajari tatacara bagaimana menjalankan ibadah atau melaksanakan perintah Allah dengan benar menurut syari’at. Sehingga dengan adanaya bidang ilmu fiqh sangat penting bagi setiap muslim. Karena dengan Ilmu Fiqh, seorang muslim dapat mengetahui bagaimanakah hukum dari sesuatu, dapat membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh di lakukan, dan sanggup mengetahui secara rinci permasalahann halal-haram dan sunnah-makruh nya suatu ibadah.
Dalam Ilmu Fiqh, ada banyak ibadah yang di bahas. Dan satu di antara pembahasan itu, pembahasan yang selalu di paparkan di hampir semua kitab kuning adalah permasalahan sholat, lengkap dengan tata-caranya, waktu pelaksanaannya, sesuatu yang membatalkannya, dan berbagai macam pembahasan lainnya.
Selain itu, sholat sendiri terbagi menjadi dua, yaitu sholat fardhu dan sholat sunnah. Sholat fardhu adalah sholat yang wajib hukumnya, wajib di laksanakan oleh setiap muslim yang sudah baligh, dan akan mendapat dosa jika seorang muslim meninggalkannya secara sengaja. Sedangkan sholat sunnah adalah sholat yang di lakukan oleh nabi Muhammad, namun tidak wajib pelaksanaannya bagi setiap muslim. Seperti halnya sholat fardhu, di berbagai macam kitab fiqh juga di terangkan bagaimana cara sholat sunnah yang benar, waktu pelaksanaannya hingga sesuatu yang membatalkannya.


1.      Pengertian Sholat sunnah

Pengertian sholat adalah bentuk  peribadatan kepada Allah SWT yang di mulai dengan tabir dan di akhiri dengan salam.
Sedangkan pengertian sunnah itu adalah suatu perkara yang apabila di kerjakan mendapatkn pahala, dan apabila di tinggalkan tidak mendapatkan suatu dosa.
Sehingga pengertian sholat sunnah apabila di lihat dari definisi di atas adalah suatu bentuk perIbadatan kepada Alloh yang di mulai dari takbir dan di akhiri dengan salam yang hukumnya sunnah yaitu apabila di kerjakan mendapatkan pahala dan apabila di tinggalkan tidak mengapa ataupun tidak mendapat dosa.

2.      Macam-macam sholat sunnah

            Menurut ketiga imam mazhab, hukum sholat dhuha sunah, Malikiah menyangkal pendapat itu dengan menyatakan bahwa hukumnya adalah muakkad, bukan sunah. Dan waktunya dimulai sejak matahari terbit setinggi satu tombak hingga tergelincir. Malikiah berbeda pendapat, menyatakan bahwa sholat dhuha yang paling utama adalah yang didirikan setelah matahari terbit hingga batas yang sama antara waktu asar sampai matahari terbenam.
a.       Sholat Dhuha
Batas Rakaat Sholat Dhuha
Hanafiah
Batas maksimal jumlah rakaat dhuha adalah 16, sedangkan lebih 16 rakaat terhitung sebagai sholat nafilah mutlak. Makruh menggunakan satu salam untuk lebih dari empat rakaat bagi sholat nafilah yang dikerjakan siang hari. Yang benar adalah melakukan sholat tersebut secara terpisah. Masing-masing dua rakaat atau empat rakaat. Dalam hal ini, selebihnya tidaklah makruh secara mutlak.
Malikiah
Orang yang sholat dhuha lebih dari delapan rakaat, shalatnya tetap sah,tidak makruh.
Sedangkan menurut Syafi’iah dan Hambalia, disunahkan mengqadha shalat dhuha jika waktunya sudah habis. Sementara itu menurut Malikiah dan Hanafiah, semua sholat nafilah yang waktunya sudah habis tidak perlu diqadha, kecuali dua rakaat shalat fajar yang boleh diqadha hingga matahari tergelincir.
b.      Sholat Tahiyatul masjid
            Orang yangg masuk masjid disunahkan melaksanakan sholat dua rakaat dengan niat tahiyatul masjid (menghormati masjid). Menurut Syafi’iah dan Hanafiah, boleh menambahkan rakaat pada sholat tahiyatul masjid dengan syarat sesuai niat semula. Hambaliah dan Malikiah berbeda pendapat tentang hal itu.
Apa bila orang masuk masjid pada hari jum’at ketika imam sedang menyampaikan  khutbah, hendaklah ia melakukan sholat dua rakaat tahiyyat al-masjid itu dengan ringkas.
Hanafiah
Shalat tahiyatul masjid itu dua atau empat rakaat. Empat rakaat lebih utama dari pada dua rakaat. Tidak boleh menambah lebih dari itu dengan niat tahiyatul masjid.
Malikiah
Shalat tahiyatul masjid  itu tidak lebih dari dua rakaat. Hukumnya mandub muakad. Namun, sebagian dari mereka menghukuminya sunah.
c.       Shalat Tahajud
Sholat sunnah tahajud adalah sholat sunnah yang di laksanakan pada sepertiga malam yang terakhir setelah kita tidur untuk sejenak, manfaatnya adalah untuk mendekatkan diri pada Allah dan agar terkabulnya doa yang kita panjatkan.
Shalat malam itu lebih utama dari pada shalat yang dilaksanakan siang hari berdasarkan sabda Rasulullah Saw., “Shalat yang paling utama setelah shalat fardu adalah shalat malam.” (HR Muslim). Dan sholat tahajjud adalah salah satu sholat sunnah yang utama yang dilakukan pada waktu malam setelah tidur lebih dahulu. Keutamaan itu terkait dengan beratnya melakukan shalat setelah tidur, dan juga terkait dengan waktu melaksanakannya yakni pada saat-saat kebanyakan orang sedang tidur dan lalai dari mengingat Allah .
Waktu yang terbaik baginya ialah pada akhir malam sesuai dengan ayat:
كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohon ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (Al-Dzariyat ayat 15-18). Iblidnfiqih 1
d.      Shalat Hajat
Sholat sunnah hajat adalah sholat sunnah yang di lakukan ketika kita ada suatu hajat atau keperluan, fungsinya adalah kita meminta kepada Alloh SWT Agar hajat kita dipenuhi. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw. “Orang yang mempunyai hajat kepada Allah atau kepada manusia, hendaklah wudhu dengan sempurna, kemudian mendirikan shalat dua rakaat, lalu memuji Allah Swt. Dan membaca shalawat atas Nabi Saw. Kemudia berdoa.
e.       Shalat Tarawih
Sholat sunnah tarawih adalah sholat sunnah yang di lakukan pada malam hari di bulan Ramadhan, sholat tarawih ini agar supaya kita mendapatkan tambahan pahala lebih dari Alloh. Qiyam ramadhan sebaiknya dilakukan dengan berjamaah seperti yang dilakukan para sahabat. Khalifah Umar ibn al-Khattab ra. Mengumpulkan para sahabat untuk shalat pada malam ramadhan, dan menunjuk Ubayy ibn Ka’b menjadi imam mereka. Sholat yang dipilih oleh Ubayy ini kemudian dikenal dengan sebutan shalat tarawih.(iblid fiqih 1). Ketiga  imam mazhab sepakat bahwa hukum sholat tarawih sunah ain muakkad untuk pria dan wanita.
Syafi’iah dan Hambaliah
            Apabila ada suatu jamaah melakukannya, sunah berjamaah itu tidak gugur dari yang lain. Bagi yang melaksanakan shalat tarawih dirumah, disunahkan untuk mengajak semua anggota keluarga dirumah itu. Jika ia shalat tarawih sendirian, berarti ia telah kehilangan pahala sunah jamaah.
Malikiah
            Melakukan shalat sunah tarawih dengan berjamaah hukumnya mandub.
Hanafiah
Melakukan shalat tarawih dengan berjamaah hukumnya sunah kifayah bagi semua orang. Jika ada sebagian dari mereka yang berjamaah, yang lain tidaklah dituntut untuk melakukannya.
f.       Shalat Witir
Ketiga imam mazhab sepakat bahwa hukum shalat witir adalah sunah.                               Hanafiah berpendapat bahwa hukum sholat witir itu wajib. Shalat tersebut adalah tiga rakaat dengan satu salam pada rakaat yang terakhir. Dalam setiap rakaat wajib membaca Al-Fatihah dan satu surah AL-Qur’an atau membaca beberapa ayat yang banyaknya sama dengan satu surah. DIkisahkan bahwa Rasulullah Saw. Membaca surah AL-A’la pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah. Pada rakaat kedua, beliau membaca surah AL-Kafirun. Pada rakaat ketiga, beliau membaca Al-Ikhlash. Jika orang yang melaksanakan shalat witir telah selesai membaca surah pada rakaat ketiga, ia wajib mengangkat kedua tangan tangan dan bertakbir seperti takbiratul ihram, lalu dsunahkan membaca doa qunut. Waktu sholat witir adalah sejak hilangnya mega merah hingga terbit wajar.     


            Jadi, dari semua macam-macam sholat sunnah yang sudah tersebut di atas, kita bisa mengetahui bahwa sholat sunnah adalah sholat yang di lakukan oleh nabi Muhammad, sholat yang tidak di wajibkan sepenuhnya bagi setiap muslim. Namun, patut di sayangkan jika kita meremehkan kesunnahan-kesunnahan itu, apalagi kalau sampai menganggapnya bahwa sholat sunnah itu tidak penting.




0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking