DASAR
IMAM MENGHADAP UTARA DI INDONESIA | IMAM SHOLAT MENGHADAP ARAH UTARA
Judul di atas mungkin tidak berlaku
di sebagian kalangan. Namun, mayoritas imam sholat jama’ah di Indonesia, hampir
pasti imam akan menghadapkan tubuhnya ke arah utara ketika sedang duduk
bersilah atau ketika sholat jama’ah selesai di tunaikan, tinggal baca’an
dzikir-dzikirnya saja.
Lalu, apa dasarnya?
Dasarnya adalah, dalam sebuah hadits
di terangkan bahwa nabi Muhammad SAW tetap duduk ketika membca wirid “
allahumma anta salam, waminka salam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom”.
Kemudian nabi menghadapkan wajahnya ke arah manusia atau makmum.
Menurut Syaikhul Islam, jika imam
tetap di posisi duduknya ketika dzikir dan do’a sehabis sholat, lebih baik imam
menghadap bagian kanan tubuhnya ke arah makmum, dan menghadapkan bagian kiri
tubuhnya ke arah mihrab. Hal itu karena mengikut pada hadist yang di riwayatkan
oleh imam Muslim bahwa di selain masjid Nabawi harus menghadapkan bagian kanan
tubuhnya ke arah makmum. Dan khusus imam di masjid Nabawi, hendaknya imam
menghadapkan bagian kanan tubuhnya ke arah mihrab dan bagian kirinya ke arah
makmum. Itu di sebabkan agar imam tidak membelekangi makam nabi, karena jika
imam menghadapkan bagian kanan tubuhnya ke arah makmum, berarti si imam
membelakangi makam baginda nabi Muhammad SAW.
Bahkan, imam Abu Hanifah berpendapat
agar imam menghadapkan seluruh tubuhnya ke arah makmum. Seluruhnya, bukan
bagian kanan tubuhnya saja.
Ya, hanya itu penjelasannya. Jika
ada yang janggal mohon cari referensi lain, dan jangan hanya mengandalkan
tulisan ini saja. Masih banyak tulisan yang lain.
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking